Daud Yordan berhasil mempertahankan gelar kelas bulu IBO setelah
mengalahkan penantangnya dari Inggris berdarah Mongolia, Choi
Tseveenpurev, Jumat (9/11/2012), di Marina Bay Sands, Singapura. Daud
menang angka mutlak setelah tiga juri memenangkannya dengan nilai
117-111, 119-110, dan 118-110.
Ini adalah kesuksesan pertama Daud
mempertahankan gelar yang direbutnya pada 5 Mei lalu, juga di
Singapura, dengan kemenangan KO di ronde kedua atas petinju Filipina,
Lorenzo Villanueva. Kini rekor bertarung Daud menjadi 30 kali menang (23
di antaranya dengan KO) dan dua kali kalah. Sementara bagi Choi,
kekalahan ini membuat rekor bertarungnya menjadi 36 kali menang dengan
24 KO dan 6 kali kalah.
Di ronde pertama, Choi tampil sangat disiplin dalam membangun pertahanan. Double cover
yang rapat membuat Daud kesulitan melepaskan pukulan terbaiknya.
Bahkan, Daud sempat mendapat beberapa pukulan telak walaupun tak terlalu
membahayakan.
Pada awal ronde kedua, Choi meladeni pertarungan
terbuka Daud sehingga terjadi jual-beli pukulan. Namun, situasi ini tak
berlangsung lama karena Choi kembali tampil disiplin untuk memperkuat
pertahanan. Pada satu menit terakhir, variasi pukulan Daud menghujam
keras di wajah Choi. Bukannya gentar, Choi justru balik menyerang dan
nyaris membuat Daud kelimpungan setelah mendapatkan hook kanan sebelum lonceng berbunyi.
Setelah
di ronde ketiga pertarungan berlangsung agak "dingin", Daud mengawali
ronde keempat dengan lebih agresif. Tampaknya "Cino" ingin menuntaskan
ambisi untuk menjatuhkan Choi sebelum ronde keenam. Akan tetapi, Choi
tak terprovokasi karena dia tetap disiplin dengan pertahanan yang rapat
sehingga sejumlah pukulan Daud hanya mengenai double cover-nya.
Di pertengahan ronde kelima, Daud memiliki momentum untuk menjatuhkan Choi karena kombinasi pukulan hook kiri
dan kanan bisa mendarat telak di wajah Choi. Namun, petinju veteran
tersebut berhasil keluar dari tekanan dan terhindar dari serangan
bertubi-tubi Daud. Selamatlah Choi dari malapetaka mencium kanvas.
Daud
memegang kendali pertarungan di ronde keenam. Stamina lawan yang sudah
sangat terkuras membuat Daud lebih mudah menyerang meskipun masih tetap
sulit membidik rahang yang merupakan titik kelemahan dari para petinju.
Meskipun demikian, Daud tak bisa menjatuhkan Choi yang memang tahan
pukulan.
Setelah melewati dua ronde tanpa pertarungan sengit,
kedua petinju kembali melakukan jual-beli pukulan di ronde kesembilan.
Namun, seperti pada ronde-ronde terdahulu, Choi tetap tak goyah meskipun
kerap menjadi sasaran sehingga dia berhasil menyelesaikan ronde ini.
Bahkan, di ronde ke-10, giliran Daud yang kepayahan karena staminanya
pun terkuras.
Di dua ronde terakhir, Daud kembali bertarung
secara agresif. Choi pun meladeni dengan memberikan balasan yang tetap
berbahaya seandainya mendarat telak di wajah Daud, yang sepanjang
pertarungan tak terlalu merapatkan pertahanan. Pada detik-detik terakhir
ronde ke-12, Daud semakin beringas mengurung Choi yang tampak
sempoyongan, tetapi tak ada pukulan mematikan yang mendarat dengan baik
sehingga sampai dengan bel berbunyi petinju berusia 41 tahun ini mampu
bertahan.
Daud Yordan mengakui, ia mengalami kesulitan untuk menjatuhkan
penantangnya asal Inggris, Choi Tseveenpurev, pada pertarungan 12 ronde
di Marina Bay Sands, Singapura, Jumat (9/11/2012) malam. Pasalnya,
petinju berdarah Mongolia itu mengubah gaya tarungnya menjadi lebih
defensif sehingga strategi yang semula sudah dirancang tak berjalan.
Menjelang
pertarungan tersebut, yang menjadi momen pertamanya untuk
mempertahankan gelar kelas bulu IBO, Daud mencanangkan target untuk
menang KO sebelum ronde keenam. Namun, kenyataan di atas ring, Daud tak
mampu melepaskan pukulan terbaik sehingga Choi bisa bertahan sampai 12
ronde. Dari penghitungan angka, Daud dinyatakan menang mutlak setelah
tiga juri memenangkannya dengan nilai 117-111, 119-110, dan 118-110.
"Saya
mengalami kesulitan, terutama di pertengahan pertandingan karena dia
mengubah strategi. Padahal, dari lima rekaman yang saya miliki, dia
merupakan petinju dengan gaya menyerang, tetapi kali ini dia justru
bertahan," ujar Daud, yang dikutip dari wawancara dengan stasiun
televisi RCTI seusai pertandingan.
"Ini membuat saya
kesulitan melepaskan pukulan ke sasaran yang ingin dituju," tambah
petinju berusia 25 tahun tersebut, yang pada 5 Mei lalu merebut gelar
ini dengan kemenangan KO di ronde kedua atas petinju Filipina, Lorenzo
Villanueva, juga di Marina Bay Sands.
Mengenai rencana ke depan,
Daud menyerahkan sepenuhnya kepada promotor. Sebagai seorang petinju,
dia hanya siap bertarung dengan siapa pun, termasuk jika pertarungan
unifikasi.
Daud Sukses Pertahankan Gelar meski Gagal Menang KO
Posted by Unknown
Posted on 14:51
with 1 comment
görüntülüshow
ReplyDeleteücretli show
Kİ2T