Nama Lengkap : Hary Tanoesoedibjo
Alias : Hary Tanoe
Kategori : HUMANIORA
Agama : Kristen
Tempat Lahir : Surabaya, Indonesia
Warga Negara : Indonesia
Istri : Liliana Tanaja Tanoesoedibjo
Anak : Angela Herliani Tanoesoedibjo, Valencia Herliani Tanoesoedibjo, Jessica Herliani Tanoesoedibjo, Clarissa Herliani Tanoesoedibjo, Warren Haryputra Tanoesoedibjo
Alias : Hary Tanoe
Kategori : HUMANIORA
Agama : Kristen
Tempat Lahir : Surabaya, Indonesia
Warga Negara : Indonesia
Istri : Liliana Tanaja Tanoesoedibjo
Anak : Angela Herliani Tanoesoedibjo, Valencia Herliani Tanoesoedibjo, Jessica Herliani Tanoesoedibjo, Clarissa Herliani Tanoesoedibjo, Warren Haryputra Tanoesoedibjo
BIOGRAFI
Hary Tanoesoedibjo adalah seorang pengusaha dari Indonesia. Saat
ini Hary memegang beberapa jabatan strategis di berbagai perusahaan
terkemuka di Indonesia. Selain itu, Hary saat ini juga memegang berbagai
posisi di perusahaan-perusahaan lainnya di bawah bendera Global
Mediacom dan Bhakti Investama. Ia telah berulang kali menjadi pembicara
di berbagai seminar dan menjadi dosen tamu dalam bidang Keuangan
Perusahaan, Investasi dan Manajemen Strategis untuk program magister di
berbagai perguruan tinggi.
Pada 2011, Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia, Harry menduduki peringkat ke-22 dengan total kekayaan US$ 1,19 miliar.
Pada Juni 2012, Hary Tanoesoedibjo diinterogasi oleh KPK sehubungan dengan kasus korupsi Tommy Hindratno, pejabat pajak di Kantor Pajak Sidoarjo, dan James Gunarjo, yang diyakini terhubung dengan Bhakti Investama, perusahaan milik Hary Tanoesoedibjo.
Tommy diduga bertindak sebagai perantara untuk memastikan penggantian sebesar Rp 3,4 miliar dalam bentuk pajak sehingga terlihat bahwa perusahaan diduga telah membayar lebih. KPK menggerebek kantor Bhakti Investama di Menara MNC di Jakarta Pusat dan PT Agis, yang terletak di gedung yang sama, di mana Bhakti Investama memiliki saham Agis pada tahun 2002 dan 2004. Dalam kasus dugaan suap kepengurusan pajak BHIT, KPK menetapkan dua orang tersangka, yakni Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sidoarjo, Jawa Timur, Tommy Hindratno dan pengusaha James Gunarjo. Keduanya tertangkap tangan saat diduga bertransaksi suap dengan alat bukti Rp 280 juta pada tanggal 6 Juni 2012. Diduga, James adalah orang suruhan PT Bhakti Investama. Perusahaan tersebut, baru menagih restitusi atau kelebihan pembayaran pajaknya sekitar Rp 3,4 miliar tahun ini. Sebelumnya, KPK juga meminta Imigrasi untuk mencegah komisaris BHIT, Antonius Z Tonbeng. KPK mensinyalir ada keterkaitan antara Antonius dan kasus ini. Menurut Juru Bicara KPK Johan Budi, pihaknya mencegah Antonius agar sewaktu-waktu keterangannya dibutuhkan, yang bersangkutan tidak sedang di luar negeri. Akan tetapi pada jumpa pers di gedung MNC Tower pada tanggal 14 Juni 2012, Hary menyatakan kalau pemberitaan seputar penangkapan tersebut adalah di luar kelaziman. Tidak ada keterkaitan kedua nama itu dengan BHIT. Hary menyatakan bahwa nama-nama tersebut tidak terkait dengan perusahaannya.
Riset dan analisa oleh Somya Samita
Pada 2011, Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia, Harry menduduki peringkat ke-22 dengan total kekayaan US$ 1,19 miliar.
Pada Juni 2012, Hary Tanoesoedibjo diinterogasi oleh KPK sehubungan dengan kasus korupsi Tommy Hindratno, pejabat pajak di Kantor Pajak Sidoarjo, dan James Gunarjo, yang diyakini terhubung dengan Bhakti Investama, perusahaan milik Hary Tanoesoedibjo.
Tommy diduga bertindak sebagai perantara untuk memastikan penggantian sebesar Rp 3,4 miliar dalam bentuk pajak sehingga terlihat bahwa perusahaan diduga telah membayar lebih. KPK menggerebek kantor Bhakti Investama di Menara MNC di Jakarta Pusat dan PT Agis, yang terletak di gedung yang sama, di mana Bhakti Investama memiliki saham Agis pada tahun 2002 dan 2004. Dalam kasus dugaan suap kepengurusan pajak BHIT, KPK menetapkan dua orang tersangka, yakni Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sidoarjo, Jawa Timur, Tommy Hindratno dan pengusaha James Gunarjo. Keduanya tertangkap tangan saat diduga bertransaksi suap dengan alat bukti Rp 280 juta pada tanggal 6 Juni 2012. Diduga, James adalah orang suruhan PT Bhakti Investama. Perusahaan tersebut, baru menagih restitusi atau kelebihan pembayaran pajaknya sekitar Rp 3,4 miliar tahun ini. Sebelumnya, KPK juga meminta Imigrasi untuk mencegah komisaris BHIT, Antonius Z Tonbeng. KPK mensinyalir ada keterkaitan antara Antonius dan kasus ini. Menurut Juru Bicara KPK Johan Budi, pihaknya mencegah Antonius agar sewaktu-waktu keterangannya dibutuhkan, yang bersangkutan tidak sedang di luar negeri. Akan tetapi pada jumpa pers di gedung MNC Tower pada tanggal 14 Juni 2012, Hary menyatakan kalau pemberitaan seputar penangkapan tersebut adalah di luar kelaziman. Tidak ada keterkaitan kedua nama itu dengan BHIT. Hary menyatakan bahwa nama-nama tersebut tidak terkait dengan perusahaannya.
Riset dan analisa oleh Somya Samita
PENDIDIKAN
- Bachelor of Commerce (Honours), Carleton University, Ottawa-Kanada (1988)
- Master of Business Administration, Ottawa University, Ottawa-Kanada (1989)
KARIR
- Pendiri, pemegang saham, dan Presiden Eksekutif Grup PT Bhakti Investama Tbk.
- Presiden Direktur PT Global Mediacom Tbk
- Presiden Direktur PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC)
- Presiden Direktur PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)
- Komisaris PT Mobile-8 Telecom Tbk,
- Komisaris Indovision
- Bendahara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI)
SOCIAL MEDIA
Twitter: @HaryTanoe
Facebook: Hary Tanoesoedibjo
Facebook: Hary Tanoesoedibjo
0 komentar:
Post a Comment
www.Wrlov.blogspot.com Merupakan Blog DoFollow
Rules :
1.Komentar Sewajarnya
2.NO SPAM,SARA,FLAMMING,FLOODING
3.Komentar yang Melanggar Akan dihapus oleh Admin
4.Komentar Sesuai dengan Artikel
Terima Kasih Atas Perhatiannya.